GRESIK – Progres pembangunan smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik mencapai 56,5 persen per Februari 2023. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2023.
“Dari sisi kemajuan progres, kemajuan total secara fisik kita ada di angka 56,5 persen dari rencana 56,5 persen artinya kita match dengan target,” kata Manager Technical Affairs dan Smelting Project Support PT Freeport Indonesia, Erika Silva di JIIPE Gresik, Jumat (31/3).
Baca Juga :Â Miliki Smelter Freeport, DPR RI Optimistis Ekonomi Jatim Bakal Tumbuh
Dipaparkannya, untuk pekerjaan tiang pancang smelter telah selesai 100 persen, pekerjaan concrete beton smelter mencapai 53 persen dan instalasi baja smelter progresnya 25 persen. Berikutnya, baja di area tangki smelter mencapai 15 persen dan pelabuhan 95 persen.
Dia menjelaskan, belanja modal atau capital expenditure untuk proyek ini 3 miliar dollar AS atau Rp 45 triliun. Sejauh ini, biaya yang telah dikeluarkan 1,83 miliar dollar AS atau Rp 28 triliun.
Baca Juga :Â Kehadiran Smelter JIIPE Pacu Ekosistem Kendaraan Listrik
“Artinya apa, kita sudah menghabiskan Rp 28 triliun kita nggak mungkin berhenti,” ujarnya.
Dijelaskan, precommissioning dan commissioning dilakukan hingga akhir Mei 2024. Kemudian, smelter ditargetkan mulai operasi pada akhir Mei 2024.
“Mulai bulan Mei kita akan ramp up sampai mudah-mudahan akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2024 atau awal 2025,” katanya. (fir)