GRESIK- Pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat dua dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gresik untuk menjalankan kewajiban Tridarma Perguruan Tinggi. Mereka adalah Suwanto, S.Pd.,M.Si dan Dr. Roihatul Zahroh, S.Kep.,Ns.,M.Ked. Keduanya mendapatkan hibah pengabdian masyarakat dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) dengan menggandeng Kelompok Tani Sri Koyo Dusun Banjangan Desa Tambakmenjangan Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan. Dosen PKM Suwanto mengatakan, pemilihan kelompok tadi tersebut karena desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam (SDM), persawahan sangat luas dan cocok untuk ditanami labu kuning. Terlebih, area persawahannya merupakan tada hujan. Kalau lahan persawahan ditanami padi secara terus menerus maka akan terjadi gagal panen hal itu. “Budidaya labu kuning ditanam setelah budidaya tanaman padi sehingga lahan persawahan tetap produktif,” ungkap Suwanto.
Setiap tahunnya petani membudidayakan labu kuning, hasil budidaya labu kuning melimpah. Akan tetapi harga labu dijual murah karena panen bersamaan di beberapa desa Kecamatan Sarirejo. Jika rugi, petani memanfaatkan untuk pembuatan kolak, jadah dan bongko. Persoalan kembali muncul. Produk olahan labu tidak dijual di pasaran, hanya dimanfaatkan pada saat acara tasyakuran. Pengemasannya pun sederhana.
“Melalui kegiatan program kemitraan masyarakat maka Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gresik memberikan penyuluhan terhadap kelompok petani Sri Koyo tentang pengolahan labu kuning sebagai produk makanan modern dan minuman kesehatan, kegiatan tersebut merupakan hasil hilirisasi penelitian,” jelas Suwanto.
Pelaksanaan kegiatan program kemitraan pada tanggal 23 Juli 2021 dengan menggunakan metode blended learning. Metode dengan memadukan antara offline dan online.
Tim program kemitraan masyarakat Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gresik memberikan beberapa materi. Di antaranya, pentingnya konsumsi makanan bergizi dalam meningkatkan imunitas, tahapan pembuatan produk makanan modern dan minuman kesehatan dengan bahan buah labu kuning, pengemasan dan labeling produk, manfaat dan tata cara pengurusan izin industri rumah tangga (PIRT), konsep tentang jenis pemasaran strategi pemasaran dan bauran pemasaran. Selain pemberian materi, juga dilaksanakan praktik pengelolahan produk makanan modern dan minuman kesehatan dengan bahan buah labu kuning, pengemasan dan labeling, hingga pemasaran produk dengan memanfaatkan media e-comersial. Dengan program kemitraan masyarakat tersebut, lanjut Suwanto dapat meningkatkan pendapatan perekonomian dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Kepala Desa Tambakmenjangan Nurul Aziz mengapresiasi kegiatan program kemitraan masyarakat khususnya pemanfaatan pasca panen labu kuning. “Selama kegiatan dari dosen Unigres itu sudah diharapkan petani, akhirnya terjawab juga keinginan masyarakat,” kata Aziz.
Harapan, labu kuning, kelompok petani Sri Koyo dapat menciptakan usaha kecil menengah (UKM) dalam bidang makanan dan minuman kesehatan.
Ketua kelompok petani, Sri Koyo Sholeh menyampaikan terima kasih kepada tim dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang memberikan penyuluhan tersebut.
“Kami beserta anggota kelompok petani sudah memahami penjelasan materi dan mempraktikkannya. Kami berusaha mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang sudah diarahkan oleh dosen Unigres, dan juga apabila ada kendala kami berharap dapat dibantu,” harap Sholeh. (*)