27.8 C
Gresik
Wednesday, 31 May 2023

Dua Bus Damri Bawean Diaktifkan Kembali

GRESIK – Sudah tiga bulan angkutan perintis bus Damri di Bawean beroperasi. Tapi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kemarin, sempat berhenti. Kini angkutan berjumlah dua unit bus itu kembali beroperasi meski sepi penumpang.

Sejak awal September kemarin tarif dua bus itu sudah mulai ditentukan. Dari kapasitas 20 seat, setiap harinya bus tersebut hanya mengangkut 5 sampai 8 penumpang saja. Itu pun dari penumpang kapal yang bersandar.

Koordinator Damri Bawean Syafiudin mengatakan, dua bus tersebut lebih sering digunakan untuk carteran. Dengan tarif yang berbeda antara Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

“Kalau ke Sangkapura Rp 250 ribu, ke Tambak Rp 350 ribu, dan untuk carteran keliling Bawean atau seharian Rp 450 ribu. Semua tarif ditentukan pihak Damri Surabaya. Kita melakukan tarif sesuai petunjuk dari Kantor,” kata dia.

Dijelaskan, untuk penumpang umum Rp 10 ribu. Dari Pelabuhan Sangkapura ke Tambak Rp 25 ribu, dan Pelajar Rp 5 ribu. “Kemarin saja seharian keliling Bawean tidak ada penumpang,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Tursilowanto Hariogi mengakui apabila dua unit angkutan di Bawean belum bisa maksimal. Salah satunya terdampak PPKM. Namun menurutnya, untuk pengguna dari kalangan masyarakat dan pelajar masih ada. “Untuk wisatawan sangat sepi,” ujarnya.

Terkait pengajuan subsidi, Tursilo mengaku sejauh ini belum menerima informasi terbaru dari Kementrian Perhubungan. Yang jelas, Pemkab Gresik telah mengajukan pemberian subsidi terhadap angkutan perintis yang beroperasi tersebut. (fir/rof)

GRESIK – Sudah tiga bulan angkutan perintis bus Damri di Bawean beroperasi. Tapi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kemarin, sempat berhenti. Kini angkutan berjumlah dua unit bus itu kembali beroperasi meski sepi penumpang.

Sejak awal September kemarin tarif dua bus itu sudah mulai ditentukan. Dari kapasitas 20 seat, setiap harinya bus tersebut hanya mengangkut 5 sampai 8 penumpang saja. Itu pun dari penumpang kapal yang bersandar.

Koordinator Damri Bawean Syafiudin mengatakan, dua bus tersebut lebih sering digunakan untuk carteran. Dengan tarif yang berbeda antara Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

-

“Kalau ke Sangkapura Rp 250 ribu, ke Tambak Rp 350 ribu, dan untuk carteran keliling Bawean atau seharian Rp 450 ribu. Semua tarif ditentukan pihak Damri Surabaya. Kita melakukan tarif sesuai petunjuk dari Kantor,” kata dia.

Dijelaskan, untuk penumpang umum Rp 10 ribu. Dari Pelabuhan Sangkapura ke Tambak Rp 25 ribu, dan Pelajar Rp 5 ribu. “Kemarin saja seharian keliling Bawean tidak ada penumpang,” jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Tursilowanto Hariogi mengakui apabila dua unit angkutan di Bawean belum bisa maksimal. Salah satunya terdampak PPKM. Namun menurutnya, untuk pengguna dari kalangan masyarakat dan pelajar masih ada. “Untuk wisatawan sangat sepi,” ujarnya.

Terkait pengajuan subsidi, Tursilo mengaku sejauh ini belum menerima informasi terbaru dari Kementrian Perhubungan. Yang jelas, Pemkab Gresik telah mengajukan pemberian subsidi terhadap angkutan perintis yang beroperasi tersebut. (fir/rof)

Most Read

Berita Terbaru