GRESIK – Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Gresik kembali mengantarkan pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik menjual produknya di pasar ekspor. Kali ini giliran puluhan petani mangga arumanis di Desa Gedangan Kecamatan Sidayu yang diajak mencicipi manisnya pasar internasional.
Kegiatan ekspor perdana mangga arumanis, Desa Gedangan dilakukan di Balai Desa setempat. Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismuljanto melakukan pelepasan ekspor mangga yang kini menjadi produk unggulan Kabupaten Gresik itu.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Gedangan Kecamatan Sidayu, M Sholih mengatakan, pada ekspor perdana ini mangga yang dikirim ke Singapura sebanyak 350 kilogram yang terbagi dalam 30 karton.
“Kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan Pemkab Gresik dan Bea Cukai Gresik yang tidak pernah lelah memberikan bimbingan dan pendampingan pada kami,” kata dia.
Sholih juga mengungkapkan, selain akan menjajaki pasar ekspor, mangga petani kampungnya juga akan masuk ke 60 cabang minimarket di Kabupaten Gresik.
“Diskoperindag telah memberikan akses ke pasar modern. Tinggal kita memikirkan modalnya,” imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto menyebut jika ekspor mangga arumanis Sidayu merupakan kegiatan ekspor yang ke-13 sejak layanan klinik ekspor Bea Cukai dibuka.
“Sejak kami mendapatkan tugas tambahan agar para pelaku UMKM bisa mengekspor produknya, kami tidak pernah berhenti untuk terus menggali potensi produk yang bisa dipromosikan ke pasar internasional,” kata Kepala Bea Cukai Bier Budy Kismulyanto.
Bier menuturkan, Bea Cukai Gresik akan terus membukakan akses pasar melalui asistensi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Diharapkan dengan semakin banyaknya produk yang beredar dipasar internasional akan membuat permintaan meningkat.
“Produk yang sudah bisa menembus pasar internasional tentu nilainya akan lebih meningkat dipasar lokal,” jelasnya.
Di tempat sama, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengapresiasi apa yang dilakukan Bea Cukai Gresik yang terus menggali potensi produk lokal untuk dijual ke pasar internasional. Yani menegaskan, pihaknya berkomitmen memberikan dukungan semaksimal mungkin termasuk dukungan permodalan.

“Jika butuh modal langsung ke Bank Gresik. Disana ada beberapa produk layanan yang bisa dimanfaatkan dengan segala keunggulan dan kemudahan,” kata Bupati Yani.
Selain itu, bupati juga meminta agar Diskoperindag dan Dispertan untuk terus turun kebawah menggali potensi produk-produk desa yang bisa diperkenalkan ke pasar internasional.
“Diskoperindag dan Dispertan tidak boleh memiliki egosentral. Ayo segera jemput peluang dengan turun kebawah. Saat ini pasar sudah terbuka, banyak yang bisa kita manfaatkan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil ketua Komisi II DPRD Gresik, Syahrul Munir berharap agar kegiatan ekspor Mangga desa Gedangan digarap secara serius agar bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat desa. (fir/rof)