GRESIK- Meski ekonomi global tengah terdampak akibat Pandemi covid 19, namun Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Kabupaten Gresik tetap berhasil mencatatkan realisasi penerimaan pajak sesuai target. Sepanjang semester I/2020 junlah penerimaan yang berhasil dicatat mencapai Rp 420,878 miliar atau 56,86 persen dari target yang telah dicanangkan senilai Rp 740,254 miliar
Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budi Kismuljanto di Gresik mengatakan, dari total penerimaan itu, dari sektor cukai menerima Rp 325 miliar atau terealisasi 50,93 persen.
“Secara rinci, Rp 323 miliar berasal dari hasil tembakau (rokok), Rp 1,2 miliar dari Etil alkohol dan Rp 17,9 juta dari barang lain. Total penerimaan mencapai Rp 325 miliar,” katanya.
Dari sektor bea keluar (ekspor), Bier mengatakan telah menerima Rp 3,06 miliar dari target Rp 3,7 miliar atau terealisasi 80,84 persen, dan dari sisi bea masuk (impor) mencapai terealisasi Rp 92,5 miliar atau terealisasi 94,62 persen dari target yang telah ditetapkan Rp 97,8 miliar
“Kontribusi terbesar dari komoditi pupuk, gandum dan gula. Pandemi Covid-19 ini justru membuat industri semakin gencar produksi,” terangnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Gresik, Lailatul Qodri mengaku terkejut dengan capaian penerimaan Bea Cukai semester I/2020. Banyak kalangan menyebut pandemi Covid 19 membuat iklim berusaha menjadi tidak stabil.
“Dengan melihat capaian ini maka pemerintah harus memberikan dorongan terciptanya iklim investasi yang sehat. Salah satunya dengan meningkatkan daya saing industri melalui kebijakan daerah yang tidak membebani dunia usaha,” katanya. (fir/han)