29 C
Gresik
Saturday, 3 June 2023

TNI AD Apresiasi Upaya Smelting Jaga Konservasi Mangrove

GRESIK – Langkah PT Smelting dalam menjaga konservasi mangrove dipesisir Gresik mendapatkan apresiasi dari jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Menurut institusi militer Republik indonesia itu upaya ini sejalan dengan arahan KSAD dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup sehingga banyak satwa yang hidup dan terjaga.

Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengatakan, langkah PT Smelting patut menjadi inspirasi bagi industri lainnya dalam membentuk penyelematan ekosistem lingkungan hidup, khususnya di sepanjang pesisir utara Kabupaten Gresik.

“Kami lihat sendiri kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa. Tidak hanya ikan yang menguntungkan nelayan, namun juga satwa lain. Ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove PT Smelting. Ini akan kami dukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. Kami akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove di Pesisir Gresik. karena upaya ini sejalan dengan arahan Kasad dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup,” kata Letkol Ahmad Saleh Rahanar saat berkunjung ke Konservasi Mangrove PT Smelting di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah Senin (24/10).

Dandim mengimbau kepada semua industri yang ada di Kabupaten Gresik melalui Forkopimda untuk berlomba-lomba menjalankan program CSR ligkungan  hidup seperti yang dijalankan oleh PT Smelting.

Baca Juga : Cegah Abrasi, Ribuan Mangrove Ditanam di Perairan Desa Karangkiring

Di tempat yang sama Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Irjuniawan P Radjamin mengamini pernyataan Dandim 0817 Gresik. Menurutnya PT Smelting mengembangkan penanaman mangrove sejak 2014. Sebelumnya di lahan 5 hektar di pesisir ini hamparan pantai yang berlumpur.

Pesisir tersebut, kata Irjuniawan, mulai terkikis abrasi laut hingga mengancam kawasan pemukiman nelayan. Selanjutnya melalui program konservasi yang diinisiasi PT Smelting bersama warga Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah, pihaknya menanam mangrove dan mengajak nelayan serta kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas) Pangkah Kulon, pimpinan M Robbach.

GRESIK – Langkah PT Smelting dalam menjaga konservasi mangrove dipesisir Gresik mendapatkan apresiasi dari jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Menurut institusi militer Republik indonesia itu upaya ini sejalan dengan arahan KSAD dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup sehingga banyak satwa yang hidup dan terjaga.

Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar mengatakan, langkah PT Smelting patut menjadi inspirasi bagi industri lainnya dalam membentuk penyelematan ekosistem lingkungan hidup, khususnya di sepanjang pesisir utara Kabupaten Gresik.

“Kami lihat sendiri kondisi mangrove di Ujung Pangkah ini cukup bagus, subur, terlindungi dan menjadi habitat banyak satwa. Tidak hanya ikan yang menguntungkan nelayan, namun juga satwa lain. Ada 11 jenis burung yang tinggal di konservasi mangrove PT Smelting. Ini akan kami dukung untuk melindungi dan mengamankan konservasi ini. Kami akan mengajak industri lainnya di Gresik untuk bersama-sama mengembangkan konservasi mangrove di Pesisir Gresik. karena upaya ini sejalan dengan arahan Kasad dalam membantu menjaga ekosistem lingkungan hidup,” kata Letkol Ahmad Saleh Rahanar saat berkunjung ke Konservasi Mangrove PT Smelting di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah Senin (24/10).

-

Dandim mengimbau kepada semua industri yang ada di Kabupaten Gresik melalui Forkopimda untuk berlomba-lomba menjalankan program CSR ligkungan  hidup seperti yang dijalankan oleh PT Smelting.

Baca Juga : Cegah Abrasi, Ribuan Mangrove Ditanam di Perairan Desa Karangkiring

Di tempat yang sama Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis Irjuniawan P Radjamin mengamini pernyataan Dandim 0817 Gresik. Menurutnya PT Smelting mengembangkan penanaman mangrove sejak 2014. Sebelumnya di lahan 5 hektar di pesisir ini hamparan pantai yang berlumpur.

Pesisir tersebut, kata Irjuniawan, mulai terkikis abrasi laut hingga mengancam kawasan pemukiman nelayan. Selanjutnya melalui program konservasi yang diinisiasi PT Smelting bersama warga Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah, pihaknya menanam mangrove dan mengajak nelayan serta kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas) Pangkah Kulon, pimpinan M Robbach.

Most Read

Berita Terbaru