GRESIK – Program Agro Solution Petrokimia Gresik (PG) berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 20 persen, di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Program itu dipastikan mampu membantu pemerintah dalam mengamankan stok bawang merah nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa di masa pandemi Covid-19, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis, sehingga kegiatan produksi pertanian harus semakin digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian. “Salah satunya di Kabupaten Nganjuk, sebagai penghasil utama bawang merah di provinsi Jawa Timur,” ujar Dwi Satriyo.
Dikatakan, agro solution merupakan program inisiasi Pupuk Indonesia yang mengusung konsep kemitraan usaha pertanian terpadu dari hulu hingga hilir. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.
PG berperan sebagai koordinator, serta menyediakan Layanan Mobil Uji Tanah untuk memberikan analisis lahan pertanian, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. “Melalui program ini, kami menciptakan suatu ekosistem yang dapat membantu petani dari hulu hingga hilir, sehingga proses budidaya maupun pemasaran hasil pertanian tidak terhambat.
Selain itu kami juga menggandeng pihak asuransi untuk memberikan jaminan serta perbangkan untuk memberikan pendanaan kepada petani atas usaha tani yang dilakukan,” jelas Dwi Satriyo. Petrokimia Gresik juga telah menjalankan program Agro Solution di berbagai daerah, khususnya di Jatim, dengan sasaran komoditas yang beragam seperti padi, tebu, jeruk, dan kentang. “Kami berharap ke depan Program Agro Solution dapat terus diaplikasikan bahkan dikembangkan di lebih banyak daerah dan berbagai pilihan produk pupuk non subsidi yang tersedia bisa menjadi solusi pertanian di Indonesia,” pungkas Dwi Satriyo. (jar/han)