31 C
Gresik
Saturday, 3 June 2023

Lepas Ekspor, Bea Cukai Komitmen Perbanyak Kawasan Berikat

GRESIK – Kementrian Perdagangan RI melakukan pelepasan ekspor produk indonesia ke pasar global secara serentak. Sedikitnya 278 perusahaan di seluruh Indonesia yang mengirim produknya ke mancanegara dipenghujung 2021.

Kegiatan pelepasan ekspor dilakukan secara virtual oleh Menteri Perdagangan RI, M. Lutfhi. Sementara secara offline di Gresik hadir Sekjend Direktorat Pengembangan Eskpor Nasional Kemendag RI, Ganef Judawati, Kepala Diskoperindag Jatim, Drajat Irawan dan Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Bier Budi Kismuljanto.

Kepada Radar Gresik, Bier Budi Kismulyanto mengatakan, Bea Cukai Gresik berkomitmen terus mendukung pelaku industri yang berorientasi ekspor di Gresik. Salah satunya dukungan diberikan melalui fasilitas kawasan berikat (KB) seperti yang diberikan kepada PT Mega Global Food Industri.  “Saat ini, 22 perusahaan yang menggunakan fasilitas kawasan berikat di Gresik dan Lamongan. Kami terus berupaya agar jumlah ini terus naik karena akan sangat membantu para pengusaha,” papar Bier.

Dijelaskan, pengguna fasilitas kawasan berikat mendapatkan manfaat berupa penangguhan Bea Masuk dan tidak dipungut PPN, PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor. Hal tersebut menjadikan perusahaannya mampu memberikan harga yang lebih bersaing.  “Fasilitas kawasan berikat dapat menciptakan efisiensi baik dari sisi biaya maupun waktu bagi perusahaan. Hal tersebut diharapkan akan membuat perusahaan dapat berkembang,”imbuhnya.

Menurut Bier, hal ini dapat menimbulkan dampak ekonomi positif, seperti investasi meningkat, ekspor tumbuh, penyerapan tenaga kerja juga semakin banyak dan menciptakan simpul pertumbuhan ekonomi di daerah lokasi perusahaan “Pada akhirnya akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya..

Di tempat sama, Direktur Utama Kokola Group, Richard Cahadi mengatakan, sepanjang 2021 pihaknya telah melakukan ekspor 1.500 kontainer. Angka itu ditargetkan naik hingga 2.000 kontainer pada tahun 2022. “Saat ini komposisi untuk pasar ekspor 50 persen dan sisanya 50 persen untuk domestik. Untuk itu, kami berencana melakukan langkah strategis untuk memperkuat pasar internasional melalui berbagai ekshibisi di dalam dan luar negeri,“ kata Richard.

Sekdirjen Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Ganef Judawati menuturkan, momen pelepasan ekspor produk bernilai tambah merupakan wujud konkret dukungan pemerintah kepada para pelaku bisnis untuk terus berupaya dalam meningkatkan nilai ekspor indonesia di tahun 2022 mendatang.

“Tujuan terselenggaranya pelepasan ekspor 2021 ini adalah untuk menginspirasi memotivasi bagi pelaku bisnis untuk terus mengembangkan ekspor nya dengan tetap mendorong inovasi dan daya saing produk,” kata Ganef.

Kepala Diskoperindag Jatim, Drajat Irawan menyebut pelaku bisnis terus berinovasi menciptakan produk bernilai tambah dan memanfaatkan peluang pasar yang ada agar dapat bersaing di dalam dan luar negeri.  “Dari kesemuanya di harapkan terwujud pertumbuhan ekonomi masyarakat yg progresif,” pungkas Drajat. (fir/han)

GRESIK – Kementrian Perdagangan RI melakukan pelepasan ekspor produk indonesia ke pasar global secara serentak. Sedikitnya 278 perusahaan di seluruh Indonesia yang mengirim produknya ke mancanegara dipenghujung 2021.

Kegiatan pelepasan ekspor dilakukan secara virtual oleh Menteri Perdagangan RI, M. Lutfhi. Sementara secara offline di Gresik hadir Sekjend Direktorat Pengembangan Eskpor Nasional Kemendag RI, Ganef Judawati, Kepala Diskoperindag Jatim, Drajat Irawan dan Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Bier Budi Kismuljanto.

Kepada Radar Gresik, Bier Budi Kismulyanto mengatakan, Bea Cukai Gresik berkomitmen terus mendukung pelaku industri yang berorientasi ekspor di Gresik. Salah satunya dukungan diberikan melalui fasilitas kawasan berikat (KB) seperti yang diberikan kepada PT Mega Global Food Industri.  “Saat ini, 22 perusahaan yang menggunakan fasilitas kawasan berikat di Gresik dan Lamongan. Kami terus berupaya agar jumlah ini terus naik karena akan sangat membantu para pengusaha,” papar Bier.

-

Dijelaskan, pengguna fasilitas kawasan berikat mendapatkan manfaat berupa penangguhan Bea Masuk dan tidak dipungut PPN, PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor. Hal tersebut menjadikan perusahaannya mampu memberikan harga yang lebih bersaing.  “Fasilitas kawasan berikat dapat menciptakan efisiensi baik dari sisi biaya maupun waktu bagi perusahaan. Hal tersebut diharapkan akan membuat perusahaan dapat berkembang,”imbuhnya.

Menurut Bier, hal ini dapat menimbulkan dampak ekonomi positif, seperti investasi meningkat, ekspor tumbuh, penyerapan tenaga kerja juga semakin banyak dan menciptakan simpul pertumbuhan ekonomi di daerah lokasi perusahaan “Pada akhirnya akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya..

Di tempat sama, Direktur Utama Kokola Group, Richard Cahadi mengatakan, sepanjang 2021 pihaknya telah melakukan ekspor 1.500 kontainer. Angka itu ditargetkan naik hingga 2.000 kontainer pada tahun 2022. “Saat ini komposisi untuk pasar ekspor 50 persen dan sisanya 50 persen untuk domestik. Untuk itu, kami berencana melakukan langkah strategis untuk memperkuat pasar internasional melalui berbagai ekshibisi di dalam dan luar negeri,“ kata Richard.

Sekdirjen Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Ganef Judawati menuturkan, momen pelepasan ekspor produk bernilai tambah merupakan wujud konkret dukungan pemerintah kepada para pelaku bisnis untuk terus berupaya dalam meningkatkan nilai ekspor indonesia di tahun 2022 mendatang.

“Tujuan terselenggaranya pelepasan ekspor 2021 ini adalah untuk menginspirasi memotivasi bagi pelaku bisnis untuk terus mengembangkan ekspor nya dengan tetap mendorong inovasi dan daya saing produk,” kata Ganef.

Kepala Diskoperindag Jatim, Drajat Irawan menyebut pelaku bisnis terus berinovasi menciptakan produk bernilai tambah dan memanfaatkan peluang pasar yang ada agar dapat bersaing di dalam dan luar negeri.  “Dari kesemuanya di harapkan terwujud pertumbuhan ekonomi masyarakat yg progresif,” pungkas Drajat. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru