26 C
Gresik
Thursday, 30 March 2023

Hasil Pertanian Buah Dan Sayur Desa Tenggor Melimpah

GRESIK– Desa Tenggor Kecamatan Balongpanggang memiliki lahan pertanian yang cukup bagus. Bahkan, selama setahun, bisa ditanami jenis berbeda dan tetap menghasilkan buah dan sayuran melimpah.

Kepala Desa Tenggor, Kawiyanto mengatakan, bahwa lahan di desa ini tergantung kreatifitas dan keuletan dari pemiliknya. Karakter tanahnya bagus untuk budidaya tanaman tanpa mengenal musim. Seperti saat musim penghujan, masyarakat bisa menanam padi. Musim kemarau biasanya masyarakat menanam aneka buah yaitu semangka, garbis, melon, timun mas, golden, ketela pohon, kacang ijo dan tanaman produktif lainnya. “Untuk itu masyarakat disini saat musim kemarau lebih menanam buah – buahan,” kata Kawiyanto.

Salah satu petani, Anik Yati ,67, mengatakan padahal awal musim tanam ada kekhawatiran petani hasil panen tak laku di pasaran akibat adanya pembatasan di daerah (PSBB/PPKM).

Pada musim panen kali ini, banyak pembeli dari Gresik dan luar daerah untuk membeli semangka dari petani sehingga tak perlu lagi menjual ke pasar-pasar.

“Langsung diambil ke sini oleh para bakul (tengkulak) . Hasil panen kami dibeli, jadi gak perlu lagi menjual sendiri,” ujarnya. Selain semangka petani di sini juga membudidayakan melon apolo, garber, timun mas dan golden. Meski pandemi, tidak menghalangi petani di sini untuk tanam. “Alhamdulillah, panen semangka sekarang menghasilkan Rp 18 juta. Namun kami tetap bersyukur harga masih layak bagi petani semangka,” jelasnya. (jar/yud/han)

GRESIK– Desa Tenggor Kecamatan Balongpanggang memiliki lahan pertanian yang cukup bagus. Bahkan, selama setahun, bisa ditanami jenis berbeda dan tetap menghasilkan buah dan sayuran melimpah.

Kepala Desa Tenggor, Kawiyanto mengatakan, bahwa lahan di desa ini tergantung kreatifitas dan keuletan dari pemiliknya. Karakter tanahnya bagus untuk budidaya tanaman tanpa mengenal musim. Seperti saat musim penghujan, masyarakat bisa menanam padi. Musim kemarau biasanya masyarakat menanam aneka buah yaitu semangka, garbis, melon, timun mas, golden, ketela pohon, kacang ijo dan tanaman produktif lainnya. “Untuk itu masyarakat disini saat musim kemarau lebih menanam buah – buahan,” kata Kawiyanto.

Salah satu petani, Anik Yati ,67, mengatakan padahal awal musim tanam ada kekhawatiran petani hasil panen tak laku di pasaran akibat adanya pembatasan di daerah (PSBB/PPKM).

-

Pada musim panen kali ini, banyak pembeli dari Gresik dan luar daerah untuk membeli semangka dari petani sehingga tak perlu lagi menjual ke pasar-pasar.

“Langsung diambil ke sini oleh para bakul (tengkulak) . Hasil panen kami dibeli, jadi gak perlu lagi menjual sendiri,” ujarnya. Selain semangka petani di sini juga membudidayakan melon apolo, garber, timun mas dan golden. Meski pandemi, tidak menghalangi petani di sini untuk tanam. “Alhamdulillah, panen semangka sekarang menghasilkan Rp 18 juta. Namun kami tetap bersyukur harga masih layak bagi petani semangka,” jelasnya. (jar/yud/han)

Most Read

Berita Terbaru