GRESIK – Bea Cukai Gresik kembali melaksanakan Pelepasan Ekspor UMKM. Pada pelepasan ekspor yang ke-17 ini jajaran Bea Cukai Gresik berhasil membuka pasar gula aren Bawean agar bisa ke Benua Eropa.
Kegiatan ekspor produk UMKM Bawean dihadiri Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Anggota DPRD Gresik asal Bawean, Musa, Kepala Diskoperindag Gresik, Agus Budiono dan Asosiasi UMKM Gading Emas Naik Kelas (GENK).
Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismuljanyo yang hadir secara virtual mengatakan, pada ekspornya ke 17 Bea Cukai Gresik berhasil membuka akses pasar produk gula aren Bawean sejumlah negara di Eropa, seperti Belanda, Turki dan Canada. Selain negara di Eropa, pelaku UMKM Bawean juga mengekspor produknya ke Malaysia.
“Produk unggulan UMKM Bawean yang kami ekspor hari ini terdiri dari 1 twenty feet container gula aren bubuk, 1 ton gula aren padat dan 500 kantong wedang jahe kemasan celup. Tentu ini merupakan sesuatu hal yang sangat membanggakan,” kata Bier
Dikatakan, untuk gula aren bubuk akan di ekspor ke Belanda dan Malaysia. Sedangkan gula aren padat di ekspor ke Kanada dan wedang jahe celup di ekspor ke Turki.

“Sesuai dengan semangat yang kami sampaikan pada pemerintah daerah, Bea Cukai akan selalu hadir untuk mengfasilitasi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan pasarnya,” tegasnya
Lebih lanjut, pejabat yang juga mencintai mobil klasik itu menuturkan jika ieberhasilan ekspor perdana ini Bea Cukai Gresik ini berkat Tim Klinik Ekspor yang mempunyai program-program sebagai berikut: asistensi pembuatan NIB Ekspor melalui OSS oleh berbasis resiko, pengajuan modul PEB dan praktik input modul PEB, memfasilitasi akses buyer di luar negeri melalui atase perdagangan dan keuangan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.
“Kami juga membantu UMKM untuk mendapatkan dokumen proses perizinan larangan dan pembatasan salah satunya CKIB bagi UMKM ikan Kerapu di Bawean,” paparnya.
Bier berharap, kegiatan ekspor perdana UMKM Bawean dapat membuat produk UMKM lokal melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Hal ini juga untuk memaju UMKM lainnya, untuk berani ekspor karena ekspor itu mudah.
Di tempat yang sama, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berkomitmen untuk terus mendorong pelaku UMKM di Bawean mengingat potensinya yang cukup besar.
“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pasar produk UMKM. Khusus Bawean sebenarnya potensi sangat besar mulai dari ikan teripang, dodol Bawean, tikar, tas dan berbagai produk olahan kerupuk,” tuturnya.
Menurut Gus Yani semua itu perlu pendampingan khususnya dalam proses izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). “Ke depan urusan perizinan UMKM bisa selesai di kecamatan,” pungkasnya. (fir/rof)