GRESIK – Musim penghujan identik dengan fenomena bencana alam. Seperti yang dirasakan nelayan dan petambak di Ujungpangkah kondisi. Setiap musim baratan dengan ombak yang besar mengancam aktivitas nelayan di laut dan menimbulkan abrasi di bibir pantai. Banjir rob juga mengancam jebolnya pematang tambak.
Menyadari situasi ini PGN Saka sebagai perusahaan hulu migas tergerak empatinya untuk membantu masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Mitigasi bencana dibicarakan dengan masyarakat yang paling terdampak terhadap bencana alam ini.
Kepedulian PGN Saka ini kemudian diwujudkan dalam beberapa bentuk bantuan. Di Desa Ngemboh misalnya, PGN Saka bersama Rukun Nelayan Samudera Desa Ngemboh membuat tanggul pemecah ombak. Tujuannya agar abrasi dan ombak dari laut tidak merusak tempat perahu nelayan berlabuh.
“Tanggul pemecah ombak ini sangat dibutuhkan nelayan, khususnya di musim baratan seperti sekarang ini”, ujar Abdul Kholiq, Ketua Rukun Nelayan Ngemboh.
Kepala Desa Ngemboh Ana Mukhlisah membenarkan bahwa bibir pantai di desanya rawan bencana abrasi.
“Jadi sudah tepat PGN Saka membantu tanggul pemecah ombak. Kami atas nama masyarakat Desa Ngemboh mengucapkan terimakasih atas bantuan ini,” tuturnya.
Di Desa Pangkahwetan ketika cuaca buruk saat ini banyak perahu nelayan yang istirahat dan perlu perbaikkan, PGN Saka tergerak membuatkan tempat galangan atau dok untuk perbaikkan perahu. Tahun 2021 ini dua tempat galangan perahu sekaligus dibangun PGN Saka.
“Kalau musim baratan dan cuaca buruk memang banyak perahu nelayan yang tidak melaut. Aktivitasnya diganti dengan kegiatan memperbaiki perahu. Karena itu kami pengurus Rukun Nelayan sepakat meminta bantuan PGN Saka untuk membangunkan galangan untuk tempat memperbaiki perahu,” ujar Zainul Arifin selaku Wakil Ketua Rukun Nelayan Muara Solo Desa Pangkahwetan.
Sementara itu Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi memberikan apresiasi kepada PGN Saka yang telah aktif berpartisipasi dalam pembangunan di desa.
“Berbagai bantuan pembangunan dari PGN Saka terus terang sangat membantu desa. Kami bersyukur dan terimakasih PGN Saka. Semoga kerjasama yang baik ini terus bisa kita lanjutkan dan kita koordinasikan,” harap Syaifullah Mahdi.
Terhadap permasalahan banjir rob PGN Saka juga terketuk kepeduliannya. Bencana alam yang saat ini terjadi dimana-mana ini diprediksi oleh pemerintah akan terus meningkat. Dampak perubahan iklim (climate change) disebut menjadi faktor utama penyebab terjadinya banjir rob.
Petambak Desa Pangkahkulon misalnya telah beberapa kali merasakan kerugian akibat banjir rob ini. Tahun ini misalnya beberapa pematang tambak jebol diterjang banjir rob. Terhadap bencana ini PGN Saka turut berpartisipasi membantu memperbaiki beberapa pematang tambak yang rusak parah.
“Kami dibantu PGN Saka berupa pengerahan alat berat, bambu, sesek dan material lainnya untuk memperbaiki pematang tambak yang jebol. Bantuan ini tentu sangat bermanfaat untuk membantu meringankan beban petambak,” ujar Abdul Muis Ketua Petambak Pokdakan Desa Pangkahkulon.
Sementara itu Subali selaku External and Government Relation PGN Saka menyampaikan bantuan yang diberikan perusahaan di samping bersifat program CSR juga bernilai bantuan bencana alam (disaster relief).
“Seperti kita ketahui pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana selalu menghimbau kita untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana. Dalam kaitan ini PGN Saka turut berpartisipasi di sekitar wilayah kerjanya. Kami bermaksud bersama-sama pemerintah ikut membantu masyarakat,” kata Subali. (fir/rof)