GRESIK- Pelayaran Gresik-Bawean mulai normal setelah Gresik ditetapkan statusnya pada level 1. Untuk itu, dewan meminta agar harga tiket kapal diturunkan seperti sebelum pandemi terjadi. Sebab, kondisi ekonomi masyarakat mengalami penurunan karena dampak pandemi.
Anggota DPRD Gresik Dapil Bawean Musa meminta pihak perusahaan operator dua kapal cepat yang sudah beroperasi untuk penyeberangan Bawean menurunkan harga tiket kapal.
“Kami berharap ada penyesuaian harga tiket kapal penumpang Gresik Bawean PP yang naik menjadi Rp 162 ribu saat pandemic,” ujarnya.
Anggota legislatif asal Bawean itu mewakili suara warganya sangat merekomendasikan tentang penurunan harga tiket kapal ke pulau Bawean, karena saat ini masyarakat masih terdampak ekonomi.
“Semoga bisa turun harga tiket kapal cepat Bawean-Gresik dan warga maupun wisatawan bisa lebih ringan dalam mengeluarkan akomodasi ke pulai Bawean,” jelasnya
Kepala Cabang Express Bahari Gresik Revan Syah Putra mengatakan sejauh ini pihaknya masih belum bisa menurunkan harga tiket penyeberangan Gresik-Bawean. Pasalnya larangan tentang pembatasan masih berlaku.
“Untuk status PPKM level 3 sampai sekarang level 1 hanya untuk berdampak frekuensi keberangkatan kapal saja. Awalnya hanya satu kali, lalu dua kali, hingga saat ini tiga kali seminggu berlayar,” katanya.
Lebih lanjut Revan menambahkan disamping masih adanya pembatasan penumpang, dikatakan Revan pihaknya juga mengaku selalam masa pandemi Covid-19 ini penumpang kapal sepi.
“Dari pembatasan 60 persen itu tidak full, rata-rata 80 penumpang, meski saat ini sudah tiga kali pelayaran seminggu,” ungkapnya .
Selain itu, biaya operasional, upah karyawan juga kami evaluasi di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan mempertimbangkan harga tiket itu.
“Kita akan tetap konsisten dengan aturan pemerintah, bahkan sejauh ini Pemkab merekomendasikan untuk penambahan jadwal, kami lakukan,” tambahnya.
Perlu diketahui harga tiket kapal Express Bahari tujuan Bawean untuk kelas excexutif Rp 162 ribu, dan kelas VIP 212 ribu. (yud/rof)