26.7 C
Gresik
Sunday, 2 April 2023

Bantu Penanganan Covid 19, PT Petrokimia Reaktivasi Pabrik Oksigen

GRESIK – Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Petrokimia Gresik memiliki tanggung jawab besar dalam membantu pemerintah. Tidak hanya dalam menjaga ketahanan pangan, PG juga ikut andil dalam penanganan Covid 19 di Indonesia.

Yang terbaru, PG rela merogoh biaya operasionalnya untuk mengaktifkan kembali unit produksi oksigen Air Separation Plant (ASP) guna membantu pemerintah menjamin ketersediaan oksigen medis untuk penanggulangan Covid-19. Reaktivasi unit produksi oksigen ASP ini diresmikan Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir, di Gresik, Minggu (15/8).

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan reaktivasi unit ASP ini merupakan wujud Corporate Social Responsibility (CSR) Petrokimia Gresik untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis yang menjadi prioritas. “Ke depan, setelah kondisi supply oksigen sudah stabil, tentunya ini akan disinergikan dengan holding Rumah Sakit BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) untuk memenuhi kebutuhan oksigen di berbagai rumah sakit,” kata Menteri BUMN, Erik Thohir.

Di tempat sama, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan langkah itu merupakan tindak lanjut arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong BUMN untuk turut berperan aktif dalam penanganan Covid-19.

Unit ASP Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi 23 ton oksigen liquid per hari dengan tingkat puritas oksigen mencapai 99,61 persen, kapasitas tangki penampung 150 ton, serta dilengkapi fasilitas pengisian tabung oksigen dan pengisian truk isotank.

“Kami menyadari reaktivasi unit produksi oksigen ASP ini menjadi titik kritikal dalam mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia. Berkat usaha optimalisasi dan dukungan dari seluruh pihak, hanya dalam waktu satu bulan kami dapat mengaktifkan kembali unit produksi oksigen yang sudah berhenti beroperasi selama 11 tahun ini,” papar Dwi Satriyo.

Reaktivasi unit ASP ini, lanjutnya, melengkapi sederet upaya yang telah dilakukan Petrokimia Gresik dalam penanggulangan Covid-19. Sebelumnya di tahun ini, Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jatim telah menyalurkan bantuan oksigen medis sebanyak 175,5 ton untuk 30 rumah sakit yang tersebar di 4 provinsi dan 17 kabupaten/kota.

Selain bantuan oksigen, Petrokimia Gresik juga gencar menyalurkan berbagai bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk percepatan penanganan Covid-19 ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Jatim. Terbaru Petrokimia Gresik membagikan bantuan 11.812 paket imun total senilai Rp1,2 Miliar untuk masyarakat sekitar perusahaan, serta bantuan 20 Tempat Tidur Pasien senilai Rp204 juta untuk RST dr. Soepraoen Malang, melalui Kodam V/Brawijaya.

Sementara itu,  Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman berharap, unit produksi oksigen ini bisa mendatangkan manfaat bukan hanya bagi perusahaan tapi juga masyarakat. Khususnya sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. (fir/han)

GRESIK – Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Petrokimia Gresik memiliki tanggung jawab besar dalam membantu pemerintah. Tidak hanya dalam menjaga ketahanan pangan, PG juga ikut andil dalam penanganan Covid 19 di Indonesia.

Yang terbaru, PG rela merogoh biaya operasionalnya untuk mengaktifkan kembali unit produksi oksigen Air Separation Plant (ASP) guna membantu pemerintah menjamin ketersediaan oksigen medis untuk penanggulangan Covid-19. Reaktivasi unit produksi oksigen ASP ini diresmikan Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir, di Gresik, Minggu (15/8).

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan reaktivasi unit ASP ini merupakan wujud Corporate Social Responsibility (CSR) Petrokimia Gresik untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis yang menjadi prioritas. “Ke depan, setelah kondisi supply oksigen sudah stabil, tentunya ini akan disinergikan dengan holding Rumah Sakit BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) untuk memenuhi kebutuhan oksigen di berbagai rumah sakit,” kata Menteri BUMN, Erik Thohir.

-

Di tempat sama, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan langkah itu merupakan tindak lanjut arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong BUMN untuk turut berperan aktif dalam penanganan Covid-19.

Unit ASP Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi 23 ton oksigen liquid per hari dengan tingkat puritas oksigen mencapai 99,61 persen, kapasitas tangki penampung 150 ton, serta dilengkapi fasilitas pengisian tabung oksigen dan pengisian truk isotank.

“Kami menyadari reaktivasi unit produksi oksigen ASP ini menjadi titik kritikal dalam mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia. Berkat usaha optimalisasi dan dukungan dari seluruh pihak, hanya dalam waktu satu bulan kami dapat mengaktifkan kembali unit produksi oksigen yang sudah berhenti beroperasi selama 11 tahun ini,” papar Dwi Satriyo.

Reaktivasi unit ASP ini, lanjutnya, melengkapi sederet upaya yang telah dilakukan Petrokimia Gresik dalam penanggulangan Covid-19. Sebelumnya di tahun ini, Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jatim telah menyalurkan bantuan oksigen medis sebanyak 175,5 ton untuk 30 rumah sakit yang tersebar di 4 provinsi dan 17 kabupaten/kota.

Selain bantuan oksigen, Petrokimia Gresik juga gencar menyalurkan berbagai bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk percepatan penanganan Covid-19 ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Jatim. Terbaru Petrokimia Gresik membagikan bantuan 11.812 paket imun total senilai Rp1,2 Miliar untuk masyarakat sekitar perusahaan, serta bantuan 20 Tempat Tidur Pasien senilai Rp204 juta untuk RST dr. Soepraoen Malang, melalui Kodam V/Brawijaya.

Sementara itu,  Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman berharap, unit produksi oksigen ini bisa mendatangkan manfaat bukan hanya bagi perusahaan tapi juga masyarakat. Khususnya sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru