25 C
Gresik
Thursday, 30 March 2023

Proyek Pabrik Soda Ash Ditarget Selesai 2024

GRESIK- Menteri Investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung penuh rencana pembangunan pabrik soda ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3) milik PT Petrokimia Gresik yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Dukungan tersebut diberikan dengan kunjungan langsung Bahlil ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/9). Bahlil dan jajaran disambut oleh Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto dan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.

“Kami menjalankan perintah presiden segera membantu baik BUMN maupun swasta nasional yg ingin melakukan pembangunan industri untuk produk substitusi impor,” kata Bahlil.

Dia mengapresiasi kerja sama yang baik antara Kementerian Investasi dengan PT Petrokimia Gresik beserta kementerian terkait lainnya dalam mengakomodasi proses perizinan dan memfasilitasi percepatan proyek investasi ini.

Kementerian Investasi akan terus mengawal proses pembangunan proyek soda ash yang nilai investasinya mencapai Rp4,5 triliun dan ditargetkan selesai pembangunannya dalam tiga tahun mendatang atau 2024.

“Kami  akan dorong, bantu penuh, baik dari sisi insentif maupun perizinan. Jika memiliki masalah, silakan datang ke Kementerian Investasi untuk dibantu fasilitasi,” tegasnya

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan soda ash merupakan komoditi yang jumlah permintaannya mencapai 1.000.000 ton per tahun yang saat ini sepenuhnya masih diimpor. Proyek soda ash ini akan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dan menjadi produk substitusi impor.

“Kami berterima kasih atas dukungan penuh dan bantuan dari Menteri Investasi untuk dapat terlaksananya pembangunan pabrik soda ash di lahan PT Petrokimia Gresik ini,” ujar Dwi.

Bahan bakunya telah dihasilkan oleh pabrik yang telah dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik yang juga telah mempunyai infrastruktur yang memadai. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2024. (fir/han)

GRESIK- Menteri Investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung penuh rencana pembangunan pabrik soda ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3) milik PT Petrokimia Gresik yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Dukungan tersebut diberikan dengan kunjungan langsung Bahlil ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/9). Bahlil dan jajaran disambut oleh Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto dan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.

“Kami menjalankan perintah presiden segera membantu baik BUMN maupun swasta nasional yg ingin melakukan pembangunan industri untuk produk substitusi impor,” kata Bahlil.

-

Dia mengapresiasi kerja sama yang baik antara Kementerian Investasi dengan PT Petrokimia Gresik beserta kementerian terkait lainnya dalam mengakomodasi proses perizinan dan memfasilitasi percepatan proyek investasi ini.

Kementerian Investasi akan terus mengawal proses pembangunan proyek soda ash yang nilai investasinya mencapai Rp4,5 triliun dan ditargetkan selesai pembangunannya dalam tiga tahun mendatang atau 2024.

“Kami  akan dorong, bantu penuh, baik dari sisi insentif maupun perizinan. Jika memiliki masalah, silakan datang ke Kementerian Investasi untuk dibantu fasilitasi,” tegasnya

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan soda ash merupakan komoditi yang jumlah permintaannya mencapai 1.000.000 ton per tahun yang saat ini sepenuhnya masih diimpor. Proyek soda ash ini akan memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dan menjadi produk substitusi impor.

“Kami berterima kasih atas dukungan penuh dan bantuan dari Menteri Investasi untuk dapat terlaksananya pembangunan pabrik soda ash di lahan PT Petrokimia Gresik ini,” ujar Dwi.

Bahan bakunya telah dihasilkan oleh pabrik yang telah dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik yang juga telah mempunyai infrastruktur yang memadai. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2024. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru