25 C
Gresik
Thursday, 30 March 2023

Produktivitas Pertanian Terbaik, Gresik Mulai Kembangkan Porang

GRESIK– Pemerintah Kabupaten Gresik dinilai fokus dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di daerah khusunya Jatim. Hal ini membuat Kementerian Pertanian RI memberikan anugerah berupa penghargaan Abdi Bakti Tani. Gresik menempati peringkat ke V sebagai kabupaten dengan produksi padi tertinggi di tingkat nasional.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Makruf Amin kepada Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani di Istana Wakil Presiden RI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/09).

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersyukur atas penghargaan yang diterima. Menurutnya penghargaan tersebut merupakan buah kerja keras para petani dalam menciptakan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik.

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk para petani Gresik atas kerja kerasnya terhadap ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik,” kata Gus Yani.

Lebih lanjut Gus Yani mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu penyangga perekonomian di daerah. Terlebih saat ini, sektor pertanian di Gresik mampu menerobos distorsi ditengah wabah pandemi Covid-19.

“Ke depan, kita harus fokus terhadap sektor pertanian, khususnya produktivitas padi. Sebab upaya kita bersama adalah menciptakan swasembada sumber ketahanan pangan. Artinya ketersediaan pangan masyarakat dapat tercukupi kebutuhannya oleh petani Gresik,” ujarnya.

Tentu hal ini membutuhkan komitmen bersama dan diperlukan sinergitas antara pemerintah melalui instansi terkait dan juga para petani. Sehingga apabila ada kendala ataupun persoalan, dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.

Misalnya, terkait dengan kendala kelangkaan pupuk yang kerap dikeluhkan masyarakat. “Kami pemerintah daerah siap melakukan pendekatan dengan perusahaan pupuk yang ada di Gresik untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada. Atau terkait dengan LP2B atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, jika terdapat kendala, segera kita lakukan percepatan penanganan sehingga ketahanan pangan kita tidak terganggu,” kata Yani.

Selain padi, lanjut Gus Yani, Gresik juga dinilai prospek terhadap komoditi lain yang siap dijadikan sebagai sayap pengembangam komoditi yang ada. “Dalam menciptakan ketahanan pangan, tentu berbagai inovasi kita lakukan. Kami bisa kembangkan komoditas lain misalnya porang, berbagai jenis buah, jagung, tebu, kacang hijau dan lain sebagainya,” imbuh Yani.

Kuncinya, lanjut Yani, pemerintah harus komitmen dan fokus. “Jika kita fokus dan komitmen, maka targetnya adalah kesejahteraan petani dapat tercapai. Sebab kami ingin petani Gresik menjadi petani yang maju, mandiri, modern dan mampu berdaya saing,” tandas Gus Yani.

Sementara itu, Ketua HIPPORA ( Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara) Abdul Halim mengapresiasi rencana bupati Yani untuk meningkatkan komoditas porang. “Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional target tumbuh 7 persen pada kwartal 3- 4, sektor ketahanan pangan menjadi perioritas terutama pada komoditas ekspor, terutama porang,” kata Halim.

Dikatakan, porang adalah komoditi yang sedang di buru importir manca negara. “Sesuai arahan Gus bupati Gresik, dalam konteks pemulihan ekonomi, budidaya porang perlu dilakukan dengan serius,” kata Halim.

Sebagai kota industri Gresik masih punya banyak peluang wilayah potensi budidaya. Karena proses hilirisasi bisa didukung dengan infra struktur yg berskala internasional mulai dari pelabuhan, banyaknya perusahaan serta lainnya. “Kami pengusaha porang nusantara, telah mulai maping antara pembudidaya dan produsen sampai user dan produk turunannya. Kami berharap Gresik juga memanfaatkan peluang pertanian komoditas porang ini,” kata Halim. (fir/han)

GRESIK– Pemerintah Kabupaten Gresik dinilai fokus dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di daerah khusunya Jatim. Hal ini membuat Kementerian Pertanian RI memberikan anugerah berupa penghargaan Abdi Bakti Tani. Gresik menempati peringkat ke V sebagai kabupaten dengan produksi padi tertinggi di tingkat nasional.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Makruf Amin kepada Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani di Istana Wakil Presiden RI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/09).

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersyukur atas penghargaan yang diterima. Menurutnya penghargaan tersebut merupakan buah kerja keras para petani dalam menciptakan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik.

-

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk para petani Gresik atas kerja kerasnya terhadap ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik,” kata Gus Yani.

Lebih lanjut Gus Yani mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu penyangga perekonomian di daerah. Terlebih saat ini, sektor pertanian di Gresik mampu menerobos distorsi ditengah wabah pandemi Covid-19.

“Ke depan, kita harus fokus terhadap sektor pertanian, khususnya produktivitas padi. Sebab upaya kita bersama adalah menciptakan swasembada sumber ketahanan pangan. Artinya ketersediaan pangan masyarakat dapat tercukupi kebutuhannya oleh petani Gresik,” ujarnya.

Tentu hal ini membutuhkan komitmen bersama dan diperlukan sinergitas antara pemerintah melalui instansi terkait dan juga para petani. Sehingga apabila ada kendala ataupun persoalan, dapat dilakukan penanganan sedini mungkin.

Misalnya, terkait dengan kendala kelangkaan pupuk yang kerap dikeluhkan masyarakat. “Kami pemerintah daerah siap melakukan pendekatan dengan perusahaan pupuk yang ada di Gresik untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada. Atau terkait dengan LP2B atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, jika terdapat kendala, segera kita lakukan percepatan penanganan sehingga ketahanan pangan kita tidak terganggu,” kata Yani.

Selain padi, lanjut Gus Yani, Gresik juga dinilai prospek terhadap komoditi lain yang siap dijadikan sebagai sayap pengembangam komoditi yang ada. “Dalam menciptakan ketahanan pangan, tentu berbagai inovasi kita lakukan. Kami bisa kembangkan komoditas lain misalnya porang, berbagai jenis buah, jagung, tebu, kacang hijau dan lain sebagainya,” imbuh Yani.

Kuncinya, lanjut Yani, pemerintah harus komitmen dan fokus. “Jika kita fokus dan komitmen, maka targetnya adalah kesejahteraan petani dapat tercapai. Sebab kami ingin petani Gresik menjadi petani yang maju, mandiri, modern dan mampu berdaya saing,” tandas Gus Yani.

Sementara itu, Ketua HIPPORA ( Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara) Abdul Halim mengapresiasi rencana bupati Yani untuk meningkatkan komoditas porang. “Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional target tumbuh 7 persen pada kwartal 3- 4, sektor ketahanan pangan menjadi perioritas terutama pada komoditas ekspor, terutama porang,” kata Halim.

Dikatakan, porang adalah komoditi yang sedang di buru importir manca negara. “Sesuai arahan Gus bupati Gresik, dalam konteks pemulihan ekonomi, budidaya porang perlu dilakukan dengan serius,” kata Halim.

Sebagai kota industri Gresik masih punya banyak peluang wilayah potensi budidaya. Karena proses hilirisasi bisa didukung dengan infra struktur yg berskala internasional mulai dari pelabuhan, banyaknya perusahaan serta lainnya. “Kami pengusaha porang nusantara, telah mulai maping antara pembudidaya dan produsen sampai user dan produk turunannya. Kami berharap Gresik juga memanfaatkan peluang pertanian komoditas porang ini,” kata Halim. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru