24 C
Gresik
Saturday, 1 April 2023

Percepat Layanan dan Minimalkan Shifting Petikemas dengan Best Pick

GRESIK – Terminal Teluk Lamong (TTL) terusberinovasi, guna meningkatkan pelayanan pengeluaran (delivery) Petikemas empty dan meminimalkan proses pemindahan (shifting) petikemas yang akan meningkatkan efisiensi pada utilisasi peralatan bongkar muat, Terminal Teluk Lamong melakukan optimalisasi proses operasi dengan sistem “Best Pick”.

Sebelum penerapan system ini, pola pengeluaran (delivery) Petikemas empty di TTL, truk dating ke TTL  untuk mengambil Petikemas empty berdasarkan nomer Petikemas, sehingga alat bongkar muat Empty Handler (EH) terkadang harus melakukan pemindahan (shifting) petikemas terlebih dahulu untuk mengambil Petikemas sesuai order. Hal ini menjadikan waktu pelayanan lebih lama.

“Sistem Best Pick adalah system pengambilan Petikemas empty berdasarkan lokasi terdekat dan termudah yang dapat dijangkau EH sehingga akan mengurangi shifting Petikemas dan mempercepat waktu pelayanan delivery Petikemas empty di terminal”, jelas Anang Januriandoko, Operation Senior Manager PT Terminal Teluk Lamong.

Pengambilan Petikemas empty tidak lagi berdasarkan nomor Petikemas namun berdasarkan atas lokasi penumpukan Petikemas yang terdekat dan termudah dijangkau EH. Mekanismenya, pelayaran (shipping line) mengirimkan dokumen data petikemas bongkar dari kapal (baplie discharge) yang dilengkapi dengan informasi grading/klasifikasi Petikemas, misal Petikemas food grade dan Petikemas non food grade. Nantinya terminal akan mengalokasikan perencanaan penumpukan Petikemas di lapangan sesuai dengan grading/klasifikasi yang ada dalam baplie discharge.

Baca Juga : Catat Sejarah, Mendag Teken Kerja Sama Dagang dengan Kawasan Teluk

Keuntungan lain yang didapat dari sistem “Best pick” ini adalah Petikemas empty yang sebelumnya harus dilakukan pengiriman dari terminal ke depo terlebih dahulu, baru kemudian akan diambil oleh relasi (customer pelayaran pengirim barang) masing-masing. Namun dengan adanya system ini, relasi dapat melakukan pengambilan langsung di Terminal Teluk lamong tanpa harus dilakukan relokasi ke depo oleh perusahaan pelayaran. Sistem ini juga dapat membantu pelayaran untuk memonitor Petikemas yang telah diambil oleh  relasi masing-masing melalui dashboard monitoring yang tersedia dalam system tersebut. (han)

GRESIK – Terminal Teluk Lamong (TTL) terusberinovasi, guna meningkatkan pelayanan pengeluaran (delivery) Petikemas empty dan meminimalkan proses pemindahan (shifting) petikemas yang akan meningkatkan efisiensi pada utilisasi peralatan bongkar muat, Terminal Teluk Lamong melakukan optimalisasi proses operasi dengan sistem “Best Pick”.

Sebelum penerapan system ini, pola pengeluaran (delivery) Petikemas empty di TTL, truk dating ke TTL  untuk mengambil Petikemas empty berdasarkan nomer Petikemas, sehingga alat bongkar muat Empty Handler (EH) terkadang harus melakukan pemindahan (shifting) petikemas terlebih dahulu untuk mengambil Petikemas sesuai order. Hal ini menjadikan waktu pelayanan lebih lama.

“Sistem Best Pick adalah system pengambilan Petikemas empty berdasarkan lokasi terdekat dan termudah yang dapat dijangkau EH sehingga akan mengurangi shifting Petikemas dan mempercepat waktu pelayanan delivery Petikemas empty di terminal”, jelas Anang Januriandoko, Operation Senior Manager PT Terminal Teluk Lamong.

-

Pengambilan Petikemas empty tidak lagi berdasarkan nomor Petikemas namun berdasarkan atas lokasi penumpukan Petikemas yang terdekat dan termudah dijangkau EH. Mekanismenya, pelayaran (shipping line) mengirimkan dokumen data petikemas bongkar dari kapal (baplie discharge) yang dilengkapi dengan informasi grading/klasifikasi Petikemas, misal Petikemas food grade dan Petikemas non food grade. Nantinya terminal akan mengalokasikan perencanaan penumpukan Petikemas di lapangan sesuai dengan grading/klasifikasi yang ada dalam baplie discharge.

Baca Juga : Catat Sejarah, Mendag Teken Kerja Sama Dagang dengan Kawasan Teluk

Keuntungan lain yang didapat dari sistem “Best pick” ini adalah Petikemas empty yang sebelumnya harus dilakukan pengiriman dari terminal ke depo terlebih dahulu, baru kemudian akan diambil oleh relasi (customer pelayaran pengirim barang) masing-masing. Namun dengan adanya system ini, relasi dapat melakukan pengambilan langsung di Terminal Teluk lamong tanpa harus dilakukan relokasi ke depo oleh perusahaan pelayaran. Sistem ini juga dapat membantu pelayaran untuk memonitor Petikemas yang telah diambil oleh  relasi masing-masing melalui dashboard monitoring yang tersedia dalam system tersebut. (han)

Most Read

Berita Terbaru