25 C
Gresik
Thursday, 30 March 2023

Demo Tak Kunjung Usai, Manajemen PT Angkasa Raya Mengeluh Order Turun

GRESIK – Manajemen PT Angkasa Raya Steel akhirnya buka suara atas kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 97 pekerjanya. Melalui juru bicara perusahaan Fajar Trisnaamijaya mengatakan, PHK dilakukan lantaran kondisi perusahaan sedang mengalami produktifitas. “Pesanan menurun dari yang awalnya 3 shift, sehingga menjadi satu shif kerja,” ujarnya.

Dijelaskan, unjuk rasa yang dilakukan para pekerja sudah berlangsung selama satu bulan. Terhitung mulai tanggal 19 Januari 2023 sampai 19 Pebruari 2023. Nah, selama mogok kerja, pabrik tidak bisa produksi dan kendaraan yang akan keluar masuk juga dihadang.

Baca Juga : PHI Sita Aset PT Angkasa Raya Steel Sebesar Rp 6,7 M

“Kondisi perusahaan yang sepi pesanan menjadi salah satu opsi PHK.  kami sudah membuka komunikasi dengan para pekerja. Contohnya, yang 11 orang teman mereka sudah mengambil uang pesangon,” tuturnya.

Disebutkan darii total 97 pekerja, sedikitnya sudah ada 11 orang yang telah mengambil pesangon. Sementara sisanya saat ini masih terus dilakukan komunikasi secara intens. “Semoga segera ada titik temu,” tandasnya.

Salah satu orator Sekber, Ido Nugroho menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas dari sesama buruh dan pekerja di Gresik.

Baca Juga : Pekerja Ajukan Eksekusi Lelang Aset PT Angkasa Raya Steel

“Kami sampaikan bahwa aksi unjuk rasa pada hari ini adalah bentuk solidaritas kawan-kawan sesama pekerja atau buruh, dimana kalau ada satu buruh tersakiti maka kita juga akan merasakannya,” kata dia.

Demo PT ARS juga mendapatkan sorotan dari Anggota DPRD Gresik dapil Manyar, Syahrul Munir. Dia meminta agar manajemen PT ARS jika ternyata keputusan PHK menyalahi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Pemerintah sebenarnya sudah melakukan mediasi, namun belum ada titik temu hingga saat ini,” kata Syahrul. (fir/han)

GRESIK – Manajemen PT Angkasa Raya Steel akhirnya buka suara atas kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 97 pekerjanya. Melalui juru bicara perusahaan Fajar Trisnaamijaya mengatakan, PHK dilakukan lantaran kondisi perusahaan sedang mengalami produktifitas. “Pesanan menurun dari yang awalnya 3 shift, sehingga menjadi satu shif kerja,” ujarnya.

Dijelaskan, unjuk rasa yang dilakukan para pekerja sudah berlangsung selama satu bulan. Terhitung mulai tanggal 19 Januari 2023 sampai 19 Pebruari 2023. Nah, selama mogok kerja, pabrik tidak bisa produksi dan kendaraan yang akan keluar masuk juga dihadang.

Baca Juga : PHI Sita Aset PT Angkasa Raya Steel Sebesar Rp 6,7 M

-

“Kondisi perusahaan yang sepi pesanan menjadi salah satu opsi PHK.  kami sudah membuka komunikasi dengan para pekerja. Contohnya, yang 11 orang teman mereka sudah mengambil uang pesangon,” tuturnya.

Disebutkan darii total 97 pekerja, sedikitnya sudah ada 11 orang yang telah mengambil pesangon. Sementara sisanya saat ini masih terus dilakukan komunikasi secara intens. “Semoga segera ada titik temu,” tandasnya.

Salah satu orator Sekber, Ido Nugroho menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas dari sesama buruh dan pekerja di Gresik.

Baca Juga : Pekerja Ajukan Eksekusi Lelang Aset PT Angkasa Raya Steel

“Kami sampaikan bahwa aksi unjuk rasa pada hari ini adalah bentuk solidaritas kawan-kawan sesama pekerja atau buruh, dimana kalau ada satu buruh tersakiti maka kita juga akan merasakannya,” kata dia.

Demo PT ARS juga mendapatkan sorotan dari Anggota DPRD Gresik dapil Manyar, Syahrul Munir. Dia meminta agar manajemen PT ARS jika ternyata keputusan PHK menyalahi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Pemerintah sebenarnya sudah melakukan mediasi, namun belum ada titik temu hingga saat ini,” kata Syahrul. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru