26 C
Gresik
Friday, 31 March 2023

Kehadiran Smelter JIIPE Pacu Ekosistem Kendaraan Listrik

GRESIK – Pembangunan smelter tembaga yang sedang dibangun Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik diyakini akan membantu pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, ekosistem baterai kendaraan listrik yang dicanangkan oleh pemerintah sangat mungkin direalisasikan. Apalagi, lanjutnya, beberapa daerah di Indonesia sudah dibidik oleh investor untuk berinvestasi, salah satunya di Kalimantan.

“Jadi ekosistem EV ini yang dicanangkan pemerintah akan sangat mungkin dan sangat baik bagi Indonesia. Sehingga apabila orang dunia bicara soal baterai kendaraan listrik itu mereka pikir mengenai Indonesia. Dan kita lihat di Kalimantan sudah jalan investasinya, kemudian di beberapa tempat itu para pabrikan besar sudah mulai investasi di Indonesia,” ujar dia.

Dikatakan, nantinya Smelter yang sedang dibangun di JIIPE Gresik didesain untuk mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya. Smelter tembaga senilai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 45 triliun ini akan menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya.

Baca Juga : Miliki Smelter Freeport, DPR RI Optimistis Ekonomi Jatim Bakal Tumbuh

Dengan besarnya produk katoda tembaga yang dihasilkan tersebut, maka ini seharusnya menjadi peluang bisnis untuk tumbuhnya industri hilir penyerap katoda, mulai dari industri kabel hingga kendaraan listrik di dalam negeri.

“Jadi kalau kita lihat hilirisasi ini yang dicanangkan pemerintah adalah ekosistem dari EV khususnya baterai. Baterai ini akan memerlukan grafit, di Indonesia banyak, kemudian aluminium, kemudian juga ada nikel, ada tembaga, ada baja, dan beberapa mineral lain yang mangan juga cobalt juga, dan ini semua tersedia di Indonesia dan ini juga dilakukan program hilirisasi. Kami yakin produk-produk kami bisa jadi bagian program hilirisasi untuk mendukung ekosistem EV yang dicanangkan pemerintah,” pungkasnya. (fir/han)

GRESIK – Pembangunan smelter tembaga yang sedang dibangun Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik diyakini akan membantu pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, ekosistem baterai kendaraan listrik yang dicanangkan oleh pemerintah sangat mungkin direalisasikan. Apalagi, lanjutnya, beberapa daerah di Indonesia sudah dibidik oleh investor untuk berinvestasi, salah satunya di Kalimantan.

“Jadi ekosistem EV ini yang dicanangkan pemerintah akan sangat mungkin dan sangat baik bagi Indonesia. Sehingga apabila orang dunia bicara soal baterai kendaraan listrik itu mereka pikir mengenai Indonesia. Dan kita lihat di Kalimantan sudah jalan investasinya, kemudian di beberapa tempat itu para pabrikan besar sudah mulai investasi di Indonesia,” ujar dia.

-

Dikatakan, nantinya Smelter yang sedang dibangun di JIIPE Gresik didesain untuk mengolah hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya. Smelter tembaga senilai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 45 triliun ini akan menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya.

Baca Juga : Miliki Smelter Freeport, DPR RI Optimistis Ekonomi Jatim Bakal Tumbuh

Dengan besarnya produk katoda tembaga yang dihasilkan tersebut, maka ini seharusnya menjadi peluang bisnis untuk tumbuhnya industri hilir penyerap katoda, mulai dari industri kabel hingga kendaraan listrik di dalam negeri.

“Jadi kalau kita lihat hilirisasi ini yang dicanangkan pemerintah adalah ekosistem dari EV khususnya baterai. Baterai ini akan memerlukan grafit, di Indonesia banyak, kemudian aluminium, kemudian juga ada nikel, ada tembaga, ada baja, dan beberapa mineral lain yang mangan juga cobalt juga, dan ini semua tersedia di Indonesia dan ini juga dilakukan program hilirisasi. Kami yakin produk-produk kami bisa jadi bagian program hilirisasi untuk mendukung ekosistem EV yang dicanangkan pemerintah,” pungkasnya. (fir/han)

Most Read

Berita Terbaru