GRESIK – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto puas dengan capaian proyek PT Freeport Indonesia. Ketua Golkar itu menyebut realisasi investasi pembangunan proyek smelter yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PT FI) di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar Kabupaten Gresik mencapai 1,6 miliar dolar AS.
“Jadi ini adalah investasi luar biasa, dari total investasi yang akan dicapai di sini mencapai 3 miliar dolar AS,” kata Airlangga Hartarto saat kunjungan kerjanya ke kawasan JIIPE, Manyar, Gresik, Kamis (2/2).
Ia mengatakan keberadaan Smelter di Gresik merupakan Smelter Design Singel Line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan konsentrat 1.700.000 dmt per tahun. Target selesai konstruksi pembangunan Smelter adalah akhir 2023, dan Commissioning akhir Mei 2024 serta beroperasi secara komersil pada akhir 2024.
Airlangga mengatakan, progres pembangunan Smelter tiang pancang telah mencapai 17.434 atau 100 persen, sedangkan pengerjaan beton sekitar 45 persen atau 100 ribu m3.
Baca Juga : Petrokimia Cetak Insinyur Terbanyak di Indonesia
Menko Perekonomian menyampaikan, pembangunan pabrik pemurnian tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut saat ini mencapai 51,7 persen.
“Setelah kontruksi selesai nanti dilanjutkan commissioning test. Khusus untuk industri kimia butuh waktu sehingga kami prediksi Mei 2024 bisa diresmikan operasionalnya oleh Presiden,” ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, smelter di Gresik ditargetkan juga memproduksi emas sebanyak 35-60 ton setahun. Produk lainnya berupa katoda tembaga dengan target 600.000 ton per tahun. Selama ini, precious metals refinery (PMR) diproses di luar negeri. Padahal, PMR memiliki nilai tambah yang tinggi sekali.