GRESIK-Rencana pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di pelabuhan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar terancam molor.
Penundaan itu karena situasi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Padahal sebelumnya rencana pembangunan smelter yang direncanakan selesai 2023. Namun karena hal ini, pembangunan smelter bakal dijadwalkan ulang.
Humas JIIPE Mifti Haris menuturkan penundaan rencana pembangunan smelter karena pandemi Covid-19. “Iya benar sedang proses pengusulan penundaan ke kementerian,” katanya melalui selulernya, Kemarin. Tidak hanya Freeport yang kena imbas pandemi, hampir sektor industri. “Untuk pembangunan smelter tersebut nilai investasinya sudah sekitar 2,8 miliar USD, bahkan memasuki tahap akhir,” imbuhnya.
Progres terakhir pembangunan semelter seluas 100 hektare di JIIPE sudah siap dan tinggal dibangun. Dengan penundaan pembangunan smelter itu, lanjut Mifti, bakal berdampak pada ekspor tembaga hingga pemasukan negara. Saat ini yang bisa dilakukan adalah menunggu informasi lanjutan. Â “Dilanjut atau tidak sampai kapan akan dibangun kembali kami tidak tahu, semua instruksi dari pusat,” pungkasnya. (fir/han)
GRESIK-Rencana pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di pelabuhan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar terancam molor.
Penundaan itu karena situasi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Padahal sebelumnya rencana pembangunan smelter yang direncanakan selesai 2023. Namun karena hal ini, pembangunan smelter bakal dijadwalkan ulang.
Humas JIIPE Mifti Haris menuturkan penundaan rencana pembangunan smelter karena pandemi Covid-19. “Iya benar sedang proses pengusulan penundaan ke kementerian,” katanya melalui selulernya, Kemarin. Tidak hanya Freeport yang kena imbas pandemi, hampir sektor industri. “Untuk pembangunan smelter tersebut nilai investasinya sudah sekitar 2,8 miliar USD, bahkan memasuki tahap akhir,” imbuhnya.
Progres terakhir pembangunan semelter seluas 100 hektare di JIIPE sudah siap dan tinggal dibangun. Dengan penundaan pembangunan smelter itu, lanjut Mifti, bakal berdampak pada ekspor tembaga hingga pemasukan negara. Saat ini yang bisa dilakukan adalah menunggu informasi lanjutan. Â “Dilanjut atau tidak sampai kapan akan dibangun kembali kami tidak tahu, semua instruksi dari pusat,” pungkasnya. (fir/han)
