GRESIK– Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gresik Migas (GM) meminta tambahan alokasi gas agar pendapatan korporasi bisa bertambah. Harapan itu disampaikan manajemen PT Gresik Migas disela-sela kunjungan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ke fasilitas Gas Metering Station Sidorukun, kemarin.
Direktur Utama PT Gresik Migas, M. Prisdianto mengungkapkan, pihaknya kini tengah berupaya meminta kuota alokasi gas untuk program jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kabupaten Gresik ke Pemerintah Pusat. Menurutnya, alokasi itu bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi korporasi sehingga bisa menambah setoran deviden kepada pemerintah daerah
“Sejak tahun 2017 banyak proyek gas yang melintas di Gresik. Namun kami selalui dilewati. Sementara Kabupaten lain mendapatkan alokasi. Kami berharap kedepan perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian ESDM lebih besar. Sehingga perusahaan migas daerah ini bisa semakin hidup,” kata Prisdianto.
Dia menuturkan, saat ini sumber pendapatan Gresik Migas saat ini berasal dari alokasi gas yang diberikan oleh Menteri ESDM sebesar 25 BBTUD dari Wilayah Kerja (WK) West Madura Offshore (WMO) yang dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).
Di samping itu Gresik Migas juga mengelola alokasi gas dari WK Tuban yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) untuk Sumur Lengowangi-1 yang berada di kabupaten Gresik dengan alokasi Gas sebesar 2 MMSCFD. Sementara tambahan pendapatan lain dari sektor non gas, PT. GM menyewakan fasilitas Gas Metering Station kepada PGN serta menyewakan Gresik Migas Tower kepada beberapa perusahaan.
“Dari bisnis kami saat ini rata-rata pendapatan yang kami raup setiap tahunnya tidak begitu besar. Untuk itu kami berharap ada tambahan alokasi baru sehingga bisa lebih maksimal dalam menjalankan bisnis,” imbuhnya.
Selain tambahan alokasi, lanjut Pris, PT GM juga tengah membidik proyek jaringan gas rumah tangga dalam rangka pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Gresik. Pada pencanangan awal, Pris mentargetkan GM bisa mendapatkan 15 jargas rumah tangga pada 2022.
“Jika disetujui tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pelaku UKM di Gresik. Hal ini akan kami masukkan dalam program non profit oriented karena sifatnya sosial membantu masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pris menuturkan, berdasarkan data saat ini supply Gas di Jawa Timur sebesar 504 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD). Dari jumlah itu, sebesar 65 persen konsumennya berada di Kabupaten Gresik.
“Maka dari itu kami berharap bisa mendapatkan alokasi Kembali untuk pemenuhan kebutuhan gas pada sektor industri di wilayah kabupaten Gresik disamping itu dari produksi gas di Jambaran – Tiung Biru yang direncanakan sebesar 100 BBTUD akan disalurkan melalui Pipa Gresem (Gresik – Semarang),” pungkasnya. (fir/rof)